5 / 153 Reviews
5244 view

Pura Tirta Empul, Tempat Melakukan Ritual Pembersihan Diri di Bali

Pulau Bali mempunyai banyak pura dengan arsitektur dan budaya Hindu yang selalu mampu menarik perhatian banyak wisatawan untuk berkunjung dan mengenal lebih jauh keunikannya.

Salah satu pura yang paling banyak dikunjungi para turis belakangan ini adalah Tirta Empul, sebuah pura yang berlokasi di Tampaksiring dan dikenal sebagai tempat untuk melakukan ritual melukat atau pembersihan diri.

Langsung ke:

  1. Tirta Empul, Tempat Melakukan Ritual Pembersihan Diri
  2. Sejarah Pura Tirta Empul
  3. Cerita Rakyat Tentang Keberadaan Mata Air Suci di Pura Tirta Empul
  4. Kompleks Pura Tirta Empul Tampaksiring
  5. Harga Tiket Masuk di Pura Tirta Empul
  6. Lokasi Pura Tirta Empul

Tirta Empul, Tempat Melakukan Ritual Pembersihan Diri

Tempat Melukat di Ubud Bali

Pura Tirta Empul cukup berbeda bila dibandingkan beberapa pura lainnya di Bali, sebab disini terdapat kolam dengan beberapa pancuran yang mengeluarkan air jernih yang berasal langsung dari mata air alami.

Terutama pada saat hari-hari suci, banyak masyarakat Bali yang datang ke Pura Tirta Empul untuk melakukan ritual melukat atau pembersihan diri ini di dalam kolam. Ritual Melukat ini bertujuan untuk menyucikan jiwa secara religius dan merasakan ketenangan dalam pikiran.

Ritual Melukat ini kini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Bali saja, namun juga para wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal itu menjadi alasan mengapa pura ini selalu ramai didatangi oleh pengunjung khususnya mereka yang sedang menginap di Ubud.

Lihat Disini, "Harga Tiket Masuk Ke Objek Wisata Gerbang Surga Lempuyang">>>

Sejarah Pura Tirta Empul

Sejarah Pura Tirta Empul

Menurut Lontar Usana Bali, Pura Tirta Empul ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Masula Masuli. Sementara, untuk tempat melukatnya dibangun pada tahun 884 Caka (962 Masehi), pada masa pemerintahan Sri Candrabhaya Singha Warmadewa.

Berdasarkan Prasasti Sading, disebutkan bahwa Raja Masula Masuli memerintah pada tahun 1100 Caka (1178 Masehi) selama 77 tahun. Dengan kata lain, keberadaan tempat pengelukatan ini dibangun lebih awal 216 tahun daripada bangunan area puranya.

Lihat Disini, "Liburan ke Pura Ulun Danu Beratan? Baca Ini Terlebih Dahulu!">>>

Cerita Rakyat Tentang Keberadaan Mata Air Suci di Pura Tirta Empul

Pemandangan Kolam di Pura Tirta Empul

Disamping sejarah di atas, keberadan mata air suci di Pura Tirta Empul ini juga sering dikaitkan cerita rakyat tentang perseteruan anara Dewa Indra dan Maya Denawa.

Dikisahkan Maya Denawa merupakan seorang raja yang sangat sakti tetapi mempunyai sifat arogan dan selalu menyebut dirinya sebagai Tuhan.

Mendengar hal ini, Dewa Indra (Dewa Perang dalam mitologi Bali) bersama dengan pasukannya memutuskan untuk turun ke bumi dengan tujuan menaklukan Maya Denawa.

Dalam pertarungan ini, Maya Denawa berhasil dikalahkan dan melarikan diri ke dalam hutan.

Dia melarikan diri dan mencoba menghapus jejak kakinya dengan berjalan sambil memiringkan kaki di sepanjang jalan, dan kini area dengan jejak kaki miring ini dikenal dengan Desa Tampaksiring.

Meskipun Maya Denawa sudah menghapus jejak kakinya tetapi pasukan Dewa Indra masih dapat mengejarnya. Sebelum ditemukan, Maya Denawa dengan cerdiknya membuat sebuah mata air beracun, lalu melarikan diri lagi.

Lihat Disini, "Fakta Menarik Tentang Pementasan Tari Kecak di Uluwatu Bali">>>

Beberapa pasukan Dewa Indra ini berhenti dan meminum air dari mata air ini. Melihat hal ini Dewa Indra pun menciptakan sebuah mata air suci sebagai penawar racun untuk para pasukannya.

Mata air suci yang dibuat oleh Dewa Indra inilah disebut Tirta Empul. Dalam Bahasa Bali, Tirta berarti air suci dan Empul berarti memancur dari tanah.

Kompleks Pura Tirta Empul Tampaksiring

Kompleks Pura Tirta Empul

Kompleks Pura Tirta Empul ini terdiri dari 3 bagian area atau biasa disebut dengan Tri Mandala, yaitu: Nista Mandala (Jaba), Madya Mandala (Jaba Tengah), dan Utama Mandala (Jeroan). Masing-masing bagiannya terdapat bangunan yang berbeda dengan fungsinya tersendiri.

  1. Jaba

    Persembahan Tradisional Bali

Jaba merupakan bagian area terluar dari Pura, dimana terdapat Wantilan dan sebuah kolam dengan ikan-ikan yang cantik.

Wantilan merupakan bale tradisional dimana masyarakat setempat biasa mementaskan pertunjukan tari-tarian dan juga sebagai tempat pertemuan rapat. Sementara, kolam berlokasi di sebelah barat wantilan.

Lihat Disini, "4 Fakta Yang Jarang Diketahui Tentang Kain Hitam Putih Bali">>>

  1. Jaba Tengah

    Ritual Melukat Di Pura Tirta Empul

Jaba Tengah merupakan bagian tengah area pura, dimana terdapat taman suci dengan kolam-kolam yang salah satunya kolam mempunyai bentuk persegi panjang sekitar 20 meter x 10 meter dan juga terdapat sumber mata air utama.

Air dari mata air ini mengalir melalui 26 pancuran menuju tempat pemandian di bawahnya. 4 pancuran di barat berjejer dari sisi utara ke selatan sementara 22 pancuran lainnya berjejer dari timur ke barat menghadap ke selatan.

Menurut masyarakat setempat, pancuran ini dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya: pancoran penglukatan, pancoran pebersihan, pancoran sudamala, pancoran panglebur gering, dan pancoran panegtegan.

Pancuran yang menghadap ke selatan inilah paling diramaikan wisatawan yang sedang melakukan ritual melukat dan pembersihan diri serta tentunya harus dengan menggunakan pakaian tradisional yang layak.

  1. Jeroan

    Pancuran di Pura Tirta Empul

Jeroan merupakan bagian utama dari pura, dimana terdapat beberapa pelinggih untuk pemujaan Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan) dan para manifestasi beliau.

Ada juga beberapa bangunan Bale Tradisional Bali seperti: Bale Priasan, Bale Pemereman, Bale Pewedan, Bale Priasan Dewa, Gedong Pengemit, Gedong Dewa, Bale Penyimpenan, Gedong, Limas, Gedong Sari, dan Bale Pengaruman.

Lihat Disini, "Main ATV di Bali – Cek Harga Paket Terupdate Disini!">>>

Selain itu, di bagian Barat halaman pura juga terdapat sebuah area dengan beberapa jenis Bale lainnya sebagai tempat untuk menyiapkan sarana dan persembahan upacara, diantaranya: Bale Penandingan, Bale Penyelaman, Bale Gede, Bale Pertemuan, dan Bale Kulkul.

Harga Tiket Masuk di Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul Ubud

Harga tiket masuk di Pura Tirta Empul adalah Rp 15.000 untuk orang dewasa dan Rp 7.500 untuk anak-anak (mungkin dapat berubah sewaktu-waktu). Selain itu, pengunjung juga dapat berdonasi secara sukarela untuk membantu mendanai pemeliharaan untuk Pura ini.

Lihat Disini, "Inilah Rangkaian Aktivitas Sewa ATV Bali yang Bikin Nagih Bagi Pecinta Petualangan">>>

Setiap pengunjung diwajibkan untuk memakai sebuah kamen atau sarong (kain tradisional yang dililitkan di bagian pinggang hingga pada mata kaki) dan juga sebuah selendang saat memasuki area tempat suci ini. Keduanya dapat disewa disini bila seandainya anda tidak membawa.

Lokasi Pura Tirta Empul

Tempat Melukat Di Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul berlokasi di Jalan Tirta, Desa Manukaya, Kecematan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Lokasinya dapat dijangkau dengan mudah menggunakan mobil sekitar 40 menit dari Ubud.

Beberapa objek wisata populer dekat Pura Tirta Empul ini adalah Sawah Terasering Tegalalang, Pura Gunung Kawi, dan Istana Tampaksiring.